AKU, BAIM WONG, DAN ACHA SEPTRIASA

 

 

Hmmm, judul diatas keren banget, yak? Kok kesannya aku akrab banget sama Baim Wong en Acha Septriasa. Apa jangan-jangan judul tadi mengindikasikan kalo bentar lagi kami akan maen di film yang sama?? Hohoho. Nggak deng, aku nggak mampu mau banting stir jadi artis dari seorang blogger sekaligus pengamat a.k.a penonton setia drma korea kok. Aku cukup bahagia kehidupanku dan karirku itu, sungguh! 

Dan dilihat dari apa pun sebenernya aku juga nggak ada sangkut pautnya kok baik sama Baim Wong, juga sama Acha. Emang sih banyak yang nyangka kalo kita sodara, bener-bener kelewatan! Maksudnya aku masih tahu diri buat nggak ngaku-ngaku sodaraan sama artis kok, walaupun emang sih aku masih sepupuan gitu sama Lee Min Ho. Hohohoho...

Nah, serius ya? Alesan kenapa aku buat judul yang sedikit berbau narsisme diatas tentu saja karena kami pernah mengalami hal yang sama. Yupz, dalam  hal kisah asmara. Ya, kisah asmara! Tapi lagi-lagi ini bukan berarti kami terlibat cinta segitiga loh, aku masih tahu diri buat nggak ngaku-ngaku pacaran sama artis kok, walaupun emang sih aku sekarang lagi deket sama Sukkie! Hihihiy...

Fyi, Ben dua hari yang lalu baru nikah sama Marshanda, sebelumnya juga Irwansyah udah nikah sama Zaskia Sunkar. Nah, inilah persamaan dari aku, Baim, dan Acha. Ya, kami bertiga sama-sama pernah ditinggal nikah sama mantan pacar. 

Yeah, bagi sebagian orang yang belum mengalami mungkin nggak akan mengerti gimana rasanya. Tapi aku tahu, walaupun emang udah lama putus sama dia tapi tetep aja ada perasaan gimanaaa gitu waktu denger dia mau nikah sama orang lain.

Sedih? Sedikit sih, tapi ya.

Kesal? Hmm, i don’t really know about it.

Merasa kalah? Ya, aku merasa kalah.

Egoku sebagai seorang yang pernah mencintainya bener-bener terluka. Tadinya tentu aja aku berharap aku lebih dulu menemukan seseorang, bukannya aku nggak mau dia bahagia, tapi aku Cuma manusia biasa. Untuk kamu yang pernah kurasa melukaiku, aku mau kau melihat kemenanganku.

Dan perasaanku yang pernah dengan tulus membiarkanmu masuk kedalam hatiku masih sedikit berharap siapa tahu masih akan ada waktu. Waktu untuk memperbaiki semuanya, waktu untuk bicara tentang apa yang pernah ada, atau setidaknya kumohon tetaplah disitu melihatku walaupun nanti pada waktunya kita benar-benar akan berpisah.

Haaaaa, tapi ternyata apa yang aku pikirkan nggak pernah jadi kenyataan. Kamu menemukan dia lebih dulu. Ya, kamu menang, tapi tentu saja aku tidak kalah. Nanti bila tiba waktunya kamu juga akan melihat senyumku, bukan senyum kemenangan atas kamu, tapi senyum tulus untuk kehidupanku. Senyum bahagia bahwa masing-masing kita sudah menemukan cinta yang sebenarnya.